Harley-Davidson Dicap Sebagai Sepedamotor Orang Tua Share this
Berita Motor
Mode baca

Harley-Davidson Dicap Sebagai Sepedamotor Orang Tua

Denny Basudewa
pada 28 January 2019

Foto: Harley-Davidson

NEW YORK – Harley-Davidson dianggap motor dengan desain kuno sehingga tidak menarik bagi kamu muda atau biasa disebut generasi milenial.

Harley-Davidson sebagai pabrikan motor yang berusia lebih dari 100 tahun, tidak cukup menarik di mata para kawula muda. Desainnya yang sederhana dan kerap mempertahankan nilai-nilai sejarah, membuatnya kalah bersaing dengan produsen motor lainnya.

Brand motor asal Amerika Serikat ini kalah bersaing dengan kompetitor yang lebih menonjolkan sisi kepraktisan sebuah kendaraan. Kecenderungan para milenial tersebut secara perlahan membunuh industri motor legendaris sekelas Harley-Davidson dan produk-produk dari Polaris seperti Indian dan Victory.

Seorang analis UBS bernama Robin Farley menunjukkan data bahwa perbedaan generasi, sangat berpengaruh pada pilihan kendaraan. Ia menyebutkan bahwa produk-produk seperti Harley-Davidson hanya dilirik oleh orang tua.

Harley-Davidson Harley-Davidson

Pelanggan H-D dikatakan meliputi pria yang telah menikah dan mulai memasuki usia 50. Adapun mereka juga telah memiliki penghasilan rumah tangga di atas Rp 1.2 miliar pertahun. Konsumen seperti ini membeli kendaraan hanya karena passion atau gaya hidup.

Sementara anak muda dengan kisaran umur 21 hingga 34 tahun, menurut hasil survey disebutkan lebih mencari motor yang praktis. Kemudian kelompok umur yang sedikit di atas mempertimbangkan faktor hobi dan menganggap motor adalah lambang maskulin.

Kondisi inilah yang disebut-sebut sebagai penyebab saham H-D turun 32 persen, selama 12 bulan belakangan ini. Namun pihak manufaktur mengatakan bahwa mereka telah menemukan solusi dari isu tersebut. Salah satunya dengan mengenalkan motor bertenaga listrik pertamanya dengan nama Livewire.

Kemampuan analitik canggih kami memungkinkan kami untuk memahami tren migrasi pengendara secara mendalam. Bahkan pengetahuan kami akan pengendara generasi masa depan sudah masuk ke dalam strategi kami,” ucap pihak H-D seperti dikutip CNBC.

Tidak hanya faktor kepraktisan, kaum milenial juga lebih tertarik untuk membeli motor dengan harga yang lebih murah. Hal ini dianggap memberikan keuntungan lebih bagi para konsumen di rentang usia 21 hingga 34 tahun.

“Kami percaya bahwa perbedaan insentif yang signifikan dalam membeli kendaraan baru, menjadi tantangan bagi Harley dan industri sejenisnya. Mereka berlomba-lomba memasuki dunia baru untuk memasuki segmen pengendara muda,” jelas Farley.

Survei ini sendiri dilakukan dengan melibatkan 2.100 orang dewasa di Amerika Serikat. Adapun polingnya dilakukan sejak 1 September 2018 hingga 21 September 2018. [Dew/Ari]


Komentar