Harga Mobil Hyundai Naik Sampai Rp 12 Juta, Ini Sebabnya

JAKARTA - Hyundai Mobil Indonesia mengumumkan kenaikan harga mobil-mobil mereka di Indonesia pada awal tahun 2019 dengan nominal hingga Rp 12 juta. Kenaikan tertinggi dialami oleh Hyundai H1.

Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI), ketika diwawancarai pada awal pekan ini menjelaskan menjelaskan bahwa kenaikan harga harus mereka lakukan untuk menyesuaikan diri dengan tarif Bea Balik Nama (BBN) terbaru. Adapun kenaikan harga dilakukan sejak Februari 2019.

Rentang kenaikan harga sendiri cukup tinggi. Hendrik menjelaskan banderol model-model mereka di Indonesia bisa bertambah mahal sekitar Rp 1 juta sampai Rp 12 juta.

Label harga di Banten serta di DKI Jakarta juga berbeda cukup jauh. Selisihnya bisa Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

“Ini justru agak berbeda nih kali ini. Seperti kita lihat, di Tangerang dan Banten kenaikan BBN biasanya cuma menjadi 10 - 10,5 persen dari harga. Sekarang menjadi 12,5 persen. Beberapa daerah saya dengar juga seperti itu. Jadi kalau bicara penyesuaian kira-kira Rp 1 juta sampai Rp 12 juta-an,” papar Hendrik saat ditemui di kantornya pada Senin (2/4/2019) di Jakarta.

Hyundai hingga awal April berbisnis di Indonesia dengan mengandalkan tujuh model, lima di antaranya adalah kendaraan penumpang. Kelimanya adalah i10, I20, Tuscon, Santa Fe, H1.

Selain itu, ada pula dua model kendaraan niaga ringan. Pertama adalah Starex, sedangkan lainnya pikap H-100.

“Kenaikan tertinggi dialami H1,” tukas Hendrik lagi.

Kemungkinan Model Baru
Model yang dimiliki Hyundai sendiri ada kemungkinan bertambah tahun ini, khususnya di sektor mobil penumpang. Pasalnya, ada nama Hyundai Kona di laman pendaftaran Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Belum ada pernyataan resmi dari pabrikan asal Korea Selatan tersebut mengenai Kona yang bisa dipublikasikan hingga saat ini.

Hyundai saat ini sedang bersiap membangun pabrik di Indonesia yang kelak menjadi basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara. Pabrik yang ditujukan bagi model-model kelas menengah tersebut diproyeksikan mulai dibangun pada tahun ini. [Xan/Ari]