Gantikan Honda Mobilio, Garuda Indonesia Sebut Mitsubishi Xpander Aman

TANGERANG – Mitsubishi Xpander menjadi kendaraan operasional Garuda Indonesia menggantikan Honda Mobilio karena keamanan dan kenyamanannya sudah terbukti.

Hal ini disampaikan oleh Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia siang hari tadi. Menurutnya, pihaknya memang memerlukan kendaraan yang nyaman agar menjaga kesegaran para awak kabin Garuda Indonesia terjaga.

“Kami memilih Mitsubishi Xpander ini karena mobil ini aman. Kami sangat perduli dengan keselamatan. Kemudian kenyamanan karena kami harus memerlukan kendaraan nyaman agar awak kabin kami merasa segar saat tiba di bandara dan terakhir adalah harganya bersaing,” tutur Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia.

Pada awal Februari 2018, Mitsubishi Xpander diuji tabrak oleh ASEAN NCAP. Mobil yang dirakit di Pabrik Mitsubishi Cikarang ini berhasil mendapatkan nilai rata-rata 71,66 atau bintang 4. Dengan angka tersebut maka ASEAN NCAP pun mengklaim bahwa Mitsubishi Xpander telah memenuhi standar keselamatan di ASEAN dan layak digunakan oleh konsumen di Indonesia, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Kepercayaan terhadap Mitsubishi Xpander ini pun juga ditunjukkan dengan banyaknya unit yang digunakan sebagai kendaraan operasional. Sedikitnya 401 unit Mitsubishi Xpander GLS MT akan menjadi kendaraan operasional menggantikan 100 unit Honda Mobilio yang sudah digunakan selama tiga tahun belakangan.

Sementara itu Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengatakan bahwa pihaknya memang sudah mulai fokus untuk menggarap pasar fleet. Menurutnya, potensi pasar fleet terbilang sangat menjanjikan.

“Ini merupakan sebuah langkah lanjutan dari Mitsubishi Xpander untuk merambah pasar fleet di Tanah Air. Kerjasama dengan Garuda Indonesia ini menjadi bisnis fleet terbesar dari small MPV andalan kami saat ini,” tuturnya.

Dalam kerjasama ini, Garuda Indonesia menyewa kepada dua perusahaan yaitu PT Bengkalis Kuda Laut dan PT Universal. Mereka menyewa 401 kendaraan tersebut selama tiga tahun dan kini total kendaraan operasional tersebut mencapai 800 unit. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah pada tahun depan karena Garuda Indonesia juga harus menyediakan kendaraan operasional untuk Citilink dan Sriwijaya Group. [Adi/Ari]