COLOGNE — Ford Motor Company mengumumkan strategi barunya di 2019 yang sekaligus menjadi berita pahit bagi para karyawan, khususnya di Jerman dan Inggris.
2018 bukan menjadi tahun baik bagi Ford di Eropa. Pabrikan asal Amerika Serikat ini merugi hingga 192 juta pound sterling. Mereka pun harus meningkatkan keuntungan, namun dengan cara yang sedikit menyakitkan yakni pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tak tanggung, Ford akan memberhentikan 5.000 ribu karyawan dari fasilitas produksinya di Jerman dan Inggris. Ford menyebut akan fokus memproduksi mobil-mobil yang populer seperti SUV (sport utility vehicle).
Dampaknya, penggarapan minivan C-Max dan Grand C-Max di Jerman pun terpaksa ditutup. Begitu pula dengan pabrikan suku cadangnya di Bordeaux, Prancis.
Pihak Ford menyebut restrukturisasi ini adalah untuk membawa aset Ford lebih cepat ke pasar Eropa. Selain itu, tentunya juga dilakukan demi mengembalikan laba perusahaan sebesar 8,2 juta Poundsterling hingga 3-5 tahun ke depan.
"Melalui program ini Ford jerman berencana mengurangi lebih dari 5.000 pekerja, termasuk karyawan kontrak. Sementara untuk jumlah yang akan terkena dampak di Inggris masih akan belum ditentukan," kata Jim Hackett, President and Chief Executive Officer Ford Motor Company.
Ford akan memperkuat hubungan aliansi dengan Volkswagen. Mereka juga berencana untuk memproduksi mobil energi terbarukan dengan opsi listrik murni maupun hybrid. Dimulai dari Ford Focus dan pada 2020 akan hadir pula sang legenda Ford Mustang. [Ary/Idr]
Whatsapp 
Komentar