Ferrari Memang Beda, Penjualan Masih Naik di Tengah Pandemi Share this
Berita Mobil
Mode baca

Ferrari Memang Beda, Penjualan Masih Naik di Tengah Pandemi

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 06 May 2020

MARANELLO – Tak salah jika mengatakan Ferrari adalah sebuah merek yang eksepsional. Buktinya, penjualan global mereka masih naik meski dunia kini sedang diterpa pandemi virus Corona.

Antonio Picca Piccon selaku Chief Financial Officer Ferrari, seperti dilaporkan Bloomberg baru-baru ini, mengumumkan kenaikan penjualan global 5 persen pada kuartal satu (Januari – Maret) 2020, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year). Mereka mendistribusikan 2.728 unit.

Pada, pada periode tersebut Italia melakukan lockdown. Pabrik Ferrari pun sempat ditutup tujuh pekan dan baru buka kembali pada Senin (4/5/2020) kemarin.

Memang, ada pembatalan pembelian di beberapa negara, seperti yang terjadi di Amerika Serikat maupun Australia. Akan tetapi, hal ini belum dapat mencederai pencapaian global merek berlogo kuda jingkrak tersebut.

“Tidak ada yang kami anggap sebagai sebuah peringatan negatif,” tegas Louis Camilleri, Chief Executive Officer Ferrari.

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) kuartal satu berjumlah 317 juta euro. Adapun volume penjualan jika diuangkan bernilai total 932 juta euro.

“Bukti-bukti yang ada pada momen krisis finansial tersebut menunjukkan permintaan tetap kokoh. Meski begitu, ancaman utama di masa depan adalah produksi bisa disetop lagi seandainya ada arus kedua infeksi Covid-19 di Italia,” nilai Michael Dean, Bloomberg Intelligence Analyst.

Pabrikan otomotif yang bermarkas di Maranello, Italia itu bukannya tak merasakan tekanan sama sekali dari virus Corona. Ini terlihat dari keputusan untuk merevisi target pendapatan 2020.

Namun, Ferrari memproyeksikan bounce back (bangkitnya penjualan) pada semester kedua nanti. Mereka pun berekspektasi bahwa pada paruh kedua, akan terjadi pertumbuhan pendapatan maupun profit secara year on year.

‘Ngebut’
Ferrari kini mengebut aktivitas produksi. Pada 8 Mei mendatang, mereka menargetkan kapasitas produksi sudah 100 persen.

Piccon menjelaskan pihaknya kemungkinan besar akan meminta buruh bekerja ekstra pada Sabtu, juga menginstruksikan para karyawan memperpendek libur musim panas. Ini dilakukan mengejar separuh dari volume produksi yang hilang ketika pabrik ditutup. [Xan/Idr]


Komentar