Esemka Digdaya Model Terbaru Muncul, Apa Kata Pengamat Otomotif? Share this
Mobil Baru
Mode baca

Esemka Digdaya Model Terbaru Muncul, Apa Kata Pengamat Otomotif?

Adi Hidayat
pada 25 September 2017

Foto: Esemka Digdaya Beredar di Jalan dan Bisa Pesan Via Online

JAKARTA – Esemka Digdaya tertangkap kamera sedang menjalani uji coba di jalanan. Penampakan kendaraan itu justru menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah masyarakat.

Nama Esemka pernah melambung di 2012 sebagai masa depan mobil nasional. Saat itu ada beberapa pengembangan yaitu Esemka Rajawali, Digdaya dan Borneo. Sebelum ketiganya masuk dapur produksi, Esemka Rajawali sebagai "pembuka jalan" masuk tahap uji emisi.

Namun model itu sempat gagal uji emisi, sebelumnya akhirnya lulus uji emisi oleh Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT Serpong. Setelah itu Esemka seakan menghilang dari peredaran dan tidak ada kabarnya. Dan kini, tiba-tiba generasi baru Esemka Digdaya atau model pickup-nya melintas di jalanan kota Solo. Kendaraan itu mirip pickup asal China, Foday F22.

Kehadiran mobil ini di jalan pun terasa terlalu cepat karena pada dasar pengembangan mobil membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk produsen mobil yang sudah mapan dan memiliki pabrik saja membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk membangun model baru.

Bebin Juana, pengamat otomotif Indonesia pun mencontohkan proses pembuatan body mobil dari desain hingga menjadi sebuah body utuh diperlukan waktu yang sangat lama.

“Body itu proses drawing-nya saja lama, belum membuat die casting. Itu baru body, belum ke suspensi dan sebagainya. Powertrain mulai dari mesin, gardan dan sebagainya lebih sulit lagi perhitungannya,” kata Bebin kepada Otospirit.com via telepon, Senin (25/9/2017).

Menurutnya, sebuah produsen mobil yang sudah berpengalaman dan mapan saja memerlukan waktu lebih dari tiga tahun untuk membuat mobil dari nol. Oleh karena itu, Ia sedikit ragu Esemka Digdaya merupakan mobil yang asli buatan anak bangsa mengingat mobil ini muncul secara tiba-tiba.

“Industri yang sudah jalan bertahun-tahun saja tidak cukup tiga tahun untuk membangun sebuah mobil. Padahal, mereka sudah berpengalaman dan sudah bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan dari model sebelumnya. Jadi rasanya kalau dari nol dan klaim produksi sendiri kok rasanya bingung ya,” tegas Bebin.

Dijelaskan Bebin, segala yang terlalu cepat ini menimbulkan pertanyaan, apakah benar mobil ini benar-benar buatan Indonesia atau hanya merupakan rebranding dari mobil di luar negeri.

“Saya ada sedikit pertanyaan, apa benar itu adalah mobil yang diproduksi, dibuat dan dirancang bangun sendiri? Sebab yang saya dengar mobil ini sebenarnya adalah rebranding dari mobil di luar negeri. Kalaupun membuat sendiri, rasanya waktu pembuatannya terlalu cepat,” tutup Bebin. [Adi/Ikh]


Komentar