JEREZ — Marc Marquez tak memungkiri bahwa dirinya semakin tua dan mulai mengkhawatirkan persaingan dengan pembalap-pembalap muda di MotoGP.
Sejak awal kemunculannya di MotoGP, Marquez sudah tampil mengejutkan dengan torehan prestasinya. Bahkan, pembalap Spanyol ini mampu mencatatkan rekor-rekor baru. Salah satunya diraih pada musim 2018, Ia menjadi pembalap termuda peraih 5 gelar juara dunia MotoGP di usia 25 tahun, 246 hari.
Tapi, di MotoGP 2019 ini Marquez jelas harus lebih waspada. Pasalnya, kini ada lebih banyak lagi pembalap di bawahnya yang kian kompetitif. Sebut saja kehadiran Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo. Penampilan apik dua pembalap tim satelit Yamaha itu bahkan sempat menggeser Marquez di MotoGP Jerez, Spanyol.
"Di Jerez saya pembalap paling tua di tiga besar kualifikasi dan juga podium. Saat kualifikasi ada Quartararo dan Morbidelli. Sedangkan di balapan bersama Rins dan Vinales. Ini berarti generasi lebih muda bisa berada di atas," kata Marquez.
Dari sini, Marquez mulai merasa khawatir dengan adanya 'hukum alam' di balapan tersebut. Meskipun, pada akhirnya Ia harus menerima proses alamiah ini sudah pasti akan dihadapinya suatu saat.
"Saya khawatir suatu saat akan ada seseorang yang lebih cepat dari saya datang. Tapi, ini adalah olahraga dan kehidupan di mana setiap orang akan semakin tua. Tapi, sekarang Quartararo datang. Di Jerez, kami melihat talenta lain yang lebih cepat," terang Marquez lagi.
Tapi, hal tersebut tak akan meruntuhkan semangat Marquez untuk menuliskan berlembar-lembar prestasi lagi di arena MotoGP ini. Pembalap Repsol Honda bahkan tak segan mengaku akan mengikuti cara Valentino Rossi agar selalu kompetitif.
"Saya belajar banyak dari Rossi dan masih belajar darinya karena apa yang dilakukannya luar biasa. Saya akan tetap di MotoGP sampai mereka tendang saya. Apabila tetap berada di level tinggi, maka Anda bisa balapan hingga 40 tahun ke atas. Sekarang, saya belum melihat ini berbahaya dan kemenangan adalah motivasi saya," tutup Marquez. [Ary/Idr]
Whatsapp 
Komentar