DFSK Glory E3 Berpeluang Dijual di Indonesia pada 2020 Share this
Berita Mobil
Mode baca

DFSK Glory E3 Berpeluang Dijual di Indonesia pada 2020

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 06 September 2019

JAKARTA — Mobil listrik China, DFSK Glory E3, berpeluang meluncur di Indonesia pada 2020 jika semua kondisinya memungkinkan.

DFSK memamerkan Glory E3 di Nusantara dalam GIIAS 2019 di Tangerang. Di sela-sela pameran DFSK mengungkapkan bahwa sport utility vehicle (SUV) tersebut adalah calon mobil listrik pertama mereka di negeri ini kelak, yang dijual dengan memanfaatkan 17 insentif yang diberikan melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Ricky Humisar Siahaan, Deputy Product Division Head PT. Sokonindo Automobile, mengakui pihaknya sudah mempunyai perencanaan waktu peluncuran Glory E3. Namun, ia belum bisa menginformasikan karena waktunya bisa direvisi karena masih menunggu seluruh regulasi turunan yang mengatur lebih detail semua poin insentif.

“Sebenarnya saya sudah punya waktu paling ideal melihat semua situasinya. Cuma, untuk memastikan (peluncuran pasti terjadi) tahun sekian saya juga belum bisa. Perpres memang sudah ditandatangani Agustus 2019, tapi saya coba diskusi dengan beberapa institusi dan kementerian dan mereka mengatakan kemungkinan turunan-turunannya hadir semua di awal tahun (2020). Misalnya, aturan untuk uji tipe mobil listrik, target mereka awal tahun. Berarti, kan, bisa ada pergeseran. Saya harus wait and see,” papar dia menjawab pertanyaan Mobil123.com di sela-sela Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2020 di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis (5/9/2019).

Ricky sendiri berharap Glory E3 sudah dapat mereka bawa ke Nusantara tahun depan. Jika bisa lebih cepat, menurutnya, lebih baik.

“Mudah-mudahan, ya. Kami pun sebenarnya kalau boleh lebih cepat, lebih bagus. Karena, kan, sebenarnya seiring program pemerintah berjalan kami sudah siap. Kami pun inginnya saat pemerintah sudah oke, regulasi semua sudah ada, lalu ‘go’,” lanjut dia.

Pemerintah akan memperbolehkan impor utuh mobil listrik dalam waktu tertentu dan memberikan insentif seperti pembebasan bea masuk. Hanya saja, harus ada komitmen perakitan lokal dari sang pabrikan.

Pada 2025, pemerintah memproyeksikan produksi mobil listrik mencapai 20 persen dari total produksi mobil nasional. Volume produksi mobil ramah lingkungan itu diperkirakan 400 ribu unit pada tahun tersebut.

DFSK telah memiliki pabrik perakitan di Cikande, Serang, Banten. Pabrik ini telah dilengkapi teknologi Industry 4.0 yang canggih. [Xan/Ari]


Komentar