Foto: Uang tunai tak berlaku untuk bayar tol
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum mengumumkan seluruh gerbang tol di Indonesia akan menerapkan transaksi pembayaran nontunai atau secara elektronik pada akhir 2017.
Transaksi nontunai tersebut rencananya bisa dilakukan dengan semua bank. Menurut rencana, pelaksanaan pembayaran nontunai ini akan dilakukan secara bertahap hingga
gerbang tol di seluruh Indonesia siap 100 persen dan sejak saat itu transaksi tunai tidak akan dilayani petugas tol.
Program ini dikatakan Kepala BPJT Herry TZ untuk menggalakkan pembayaran nontunai atau elektronik di semua gerbang tol di seluruh Indonesia. Saat ini BPJT dan Bank
Indonesia (BI) dan perbankan lain sedang mengevaluasi rencana tersebut agar tidak meresahkan masyarakat Indonesia penggunan jalan tol.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengatakan, tengah mengkaji standardisasi yang memungkinkan seluruh bank bisa ikut memanfaatkan pembayaran uang elektronik
ketika bertransaksi di jalan tol.
Ia menginginkan semua perbankan bisa ikut dalam sistem pembayaran nontunai ini sejalan dengan national payment gateway. Dengan national payment gateway ini pengguna
jalan tol akan memiliki kartu resmi dengan standardisasi yang dikeluarkan pihak BI.
Nantinya berkat kartu standardisasi tersebut seluruh tagihan antara satu ruas jalan tol dengan ruas jalan tol lain akan menjadi satu sehingga prosesnya berjalan
lancar.
Namun tidak dijelaskan apakah pemegang kartu bisa melakukan proses isi ulang (top up) seperti yang selama ini masyarakat lakukan. Sebab cara ini cukup ringkas karena
bisa mengisi saldo di berbagai pusat perbelanjaan melalui alat EDC dan ATM. Saat ini, pihak Badan Pengatur Jalan Tol masih menunggu regulasi dari Bank Indonesia.
Transaksi pembayaran non tunai secara masif ini patut diacungi jempol. Selain bisa menghindari kepadatan menjelang pintu masuk atau pintu keluar tol, pengguna
mobil juga tidak perlu repot menyediakan uang pas untuk pembayaran transaksi. [Ikh/Ikh]
Komentar