Visi dan Misi Mazda Hingga 2030, Mesin Tanpa Busi Salah Satunya Share this
Berita Mobil
Mode baca

Visi dan Misi Mazda Hingga 2030, Mesin Tanpa Busi Salah Satunya

Adi Hidayat
pada 08 August 2017

Foto: Mesin tanpa busi lansiran Mazda lebih ramah lingkungan

HIROSHIMA - Mazda Motor Corporation mengumumkan rencana "Sustainable Zoom-Zoom 2030", sebuah visi jangka panjang untuk mobil-mobil pada sampai 2030.

Sebagai bagian dari visi ini adalah, perusahaan bermarkas di Hiroshima, Jepang itu akan mengenalkan mesin generasi terbaru yang disebut SKYACTIV-X. SKYACTIV-X akan menjadi mesin bensin komersial pertama di dunia yang menggunakan Homogeneous Charge Compression Ignition (HCCI)/pengapian kompresi.

Diberitakan sebelumnya, bahwa mesin bensin Mazda pengapian kompresi memiliki tingkat efisiensi yang signifikan hingga 30 persen dan lebih ramah lingkungan. Mesin ini bekerja berdasarkan tekanan saat melakukan pembakaran atau saat terjadi campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.

Klaim Mazda, mesin ini memiliki kompresi tinggi hingga 18:1 atau lebih tinggi jika dibandingkan mesin SkyActiv dijual saat ini yaitu 14:1.

Dalam strategi "Sustainable Zoom-Zoom 2030" lainnya, Mazda fokus mengurangi karbon dioksida pada setiap yang diproduksi Mazda. Mazda sendiri berencana untuk mengurangi hingga 50 persen mulai 2010 sampai 2030, dan mencapai pengurangan hingga 90 persen pada 2050.

Dan menyediakan mesin SKYACTIV-X adalah paling diandalkan untuk mencapai misi Mazda. Kabarnya, SKYACTIV-X akan mulai digunakan pada generasi terbaru Mazda3.

Strategi lain adalah Mazda Proactive Safety philosophy. Aktivitas ini di mana Mazda hendak mengembangkan mobil berpenumpang yang mampu mengurangi kecelakaan lalu lintas. Menurut Mazda, keselamatan penghuni kabin adalah hal terpenting.

Di samping itu, Mazda akan gencar mempromosikan standardisasi fitur keselamatan i-ACTIVSENSE, yang membantu pengemudi mengenali potensi bahaya. Selain Jepang, yang sudah menjadi standar setiap mobil Mazda, secara bertahap teknologi ini akan disebar ke sejumlah negara mulai 2018. [Ikh/Ikh]


Komentar