Tanggapan Toyota Soal Kecelakaan Mobil Setya Novanto Share this
Berita Mobil
Mode baca

Tanggapan Toyota Soal Kecelakaan Mobil Setya Novanto

Adi Hidayat
pada 20 November 2017

Foto: Toyota-Tanggapi-kecelakaan-Setya-Novanto

DEPOK – Kecelakaan yang menimpa Ketua DPR Setya Novanto beberapa waktu lalu cukup menyita perhatian publik. PT Toyota-Astra Motor (TAM) selaku APM Toyota di Indonesia pun menanggapi soal kecelakaan Fortuner itu.

TAM siap jika diminta pemerintah untuk menginvestigasi kecelakaan yang dialami oleh Setya Novanto ketika mobil yang ditumpanginya menabrak tiang lampu jalan. Akibat kecelakaan tersebut, Setya Novanto mengalami cedera di kepala.

“Ada beberapa kejadian sebelumnya, tidak hanya ini (kecelakaan Setya Novanto) saja, juga untuk masyarakat umum. Bila masyrakat meminta, dalam hal ini kepolisian, meminta kami untuk memeriksa, meminta data-data, kami akan berikan. Peran kami hanya sebatas mensupport (penyelidikan),” kata Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiskus Soerjopranoto.

Data-data tersebut memang terbilang penting. Pasalnya mobil yang digunakan Setya Novanto disebut-sebut dibeli dengan status mobil bekas. Dengan demikian sangat penting untuk melihat apakah mobil tersebut memang dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya atau tidak.

Ia pun menegaskan bahwa semua mobil Toyota sudah dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan. Fitur-fitur tersebut diklaim sudah cukup untuk melindungi penumpang maupun pengemudi mobil sehingga meminimalisasi resiko kecelakaan.

“Mobil sudah dirancang sedemikian rupa untuk melindungi penumpang. Misalnya dari strukturnya, kami sudah membuatnya agar bisa meredam tumbukan. Kami juga menyediakan airbag untuk melindungi penumpang depan dan pengemudi,” tambah Soerjo.

Ia pun menambahkan bahwa tidak mengembangnya airbag dalam beberapa kasus kecelakaan adalah karena sensor yang berfungsi untuk mengembangkan airbag tidak terkena benturan.

“Tidak perlu mobil melaju kencang kemudian kecelakaan untuk mengembangkan airbag. Bisa saja mobil dengan kecepatan rendah dan kecelakaan airbagnya mengembang, itu tergantung dengan kena tidaknya sensor airbag,” tambah Soerjo.

Soerjo juga menegaskan, pihaknya terus mengembangkan kendaraan yang aman untuk penumpangnya. Salah satunya adalah dengan meningkatkan fitur-fitur keselamatan baik aktif maupun pasif.

“Untuk fitur keselamatan aktif itu ada ABS sementara untuk fitur keselamatan pastif itu airbag. Sederhananya seperti itu, tapi masih banyak fitur-fitur lainnya,” tutupnya. [Adi/Ikh]


Komentar