Replika Chopper Jokowi Hadir di Custom Collaboration 2018 Share this
Modifikasi
Mode baca

Replika Chopper Jokowi Hadir di Custom Collaboration 2018

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 06 September 2018

Foto: replika sepeda motor chopper Jokowi hadir di Custom Collaboration 2018

JAKARTA – Replika sepeda motor chopper Presiden Joko Widodo menjadi salah satu pertunjukan di Custom Collaboration 2018. Di acara ini sendiri, modifikator sepeda motor dan industri kreatif Indonesia lainnya di bidang gaya hidup bersatu.

Custom Collaboration 2018 berlangsung di Lippo Mall Kemang pada 6 – 9 September. Modifikator otomotif antara lain diwakili Elders Garage serta Kicksass Choppers yang kesohor karena karya kolaborasi keduanya berhasil menarik Presiden Joko Widodo hingga dibeli seharga Rp 140 juta beberapa waktu lalu.

Masih ada lagi rumah modifikasi lain seperti Katros Garage, Crozz Customhouse sampai Tole Motorworks. Mereka semua menyatukan kekuatan dengan para komunitas industri kreatif nasional di bidang custom fashion semisal Twilo Skate Corner, Kulture Union, Never To Lavish, Wall of Fades dan Sneakers Garage.

Erlan dari Gentlemen’s Pact menjelaskan dasar diadakannya Custom Collaboration 2018 adalah pemikiran untuk menyatukan gaya hidup custom (modifikasi) berbagai produk yang memiliki kultur masing-masing. Di dalam acara tersebut, mereka melakukan edukasi perihal sejarah, kultur plus proses pembuatan produk-produk custom. Ada pula replika motor chopper Jokowi yang dibawa Elders Garage.

Tentu saja, pelaku industri kreatif sekaligus memasarkan serta menjual produk-produk custom. Di antaranya sneakers, boots, leather goods, denim, aksesoris motor yang bisa dibeli langsung atau dipesan sesuai keinginan.

“Masing-masing dari mereka punya kultur sendiri-sendiri yang sebenarnya kalau diangkat di satu tempat rasanya bakal keren,” tukas Erlan dalam konferensi pers di hari perdana Custom Collaboration 2018.

Heret Frasthio dari Elders Garage menjelaskan alasan lain diadakannya Custom Collaboration 2018 tak lepas dari pemikiran untuk membawa produk-produk industri kreatif lokal yang makin berkualitas dan berkarakter ke pasar lebih luas. Lebih dari 50 artisan lokal di bidang custom akan tampil selama pameran.

“Mengapa kami coba masuk karena kalau dilihat ini pasar yang sangat niche. Bisa dibilang mungkin kita-kita saja yang mengerti. Kami ingin membawanya ke pasar orang awam yang lebih luas lagi. Misalnya, kalau orang yang tak mengerti, kan, bakal heran kenapa motor yang sudah enak-enak dipotong-potong dan dibentuk lagi. Buat apa? Tantangan kami adalah bagaimana membuat orang-orang sama gilanya sama kami dan kami masuk ke mall supaya bisa membawa dampak ke lebih banyak orang,” papar Heret.

Custom Collaboration 2018 didukung berbagai merek produk internasional seperti G-Shock, Biore, sampai Honda. Ini, menurut Heret, menunjukkan bahwa produk lokal tak ‘bermusuhan’ dengan produk luar negeri dan mereka malah harus terus belajar dari merek-merek internasional untuk terus meningkatkan kualitas. [Xan/Ari]


Komentar