Remaja Jadi Korban Lakalantas, Michelin Safety Academy Kembali Digelar Share this
Berita Motor
Mode baca

Remaja Jadi Korban Lakalantas, Michelin Safety Academy Kembali Digelar

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 04 October 2017

Foto: Michelin Safety Academy 2017 digelar pada 7 dan 14 Oktober. (Foto: Ikhsan)

JAKARTA - Michelin Safety Academy (MSA) memasuki tahun keempat. Tahun ini, MSA diselenggarakan pada 7 dan 14 Oktober 2017.

MSA tahun ini, jumlah siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi bidikan MSA hingga 400 orang dari 10 sekolah di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Cilegon.

Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dari jumlah peserta tahun lalu.

MSA 2017 digelar untuk mengedukasi pengemudi usia muda mengenai berkendara yang aman, sehingga dapat menjadi pengendara yang bertanggung jawab.

Seperti kita ketahui, Michelin Safety Academy diadakan bagi para murid untuk mendapatkan SIM A dan C dengan mengikuti teori pada 7 Oktober dan dilanjutkan ujian resmi pada 14 Oktober di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat.

Nantinya para siswa-siswa ini mendapat arahan dari pembalap berpengalaman yaitu Fitra Eri dan Diandra Gautama serta ikon otomotif online, MotoMobi.

Frederick Mueller, Presiden Direktur PT Michelin Indonesia menyampaikan, aktivitas ini salah satu komitmen Michelin dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas di

Indonesia. Ia menjelaskan generasi muda penerus bangsa sangat penting menerima pembelajaran tertib berkendara di jalan raya.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan di jalan. Dengan semangat ini mari bergabung bersama kami untuk melahirkan pengemudi muda yang mengerti akan

keselamatan di jalan raya," kata Mueller di acara kick-off Michelin Safety Academy di Jakarta, Rabu (4/10/2017).

AKBP Aldo Siahaan, S.IK., Kasi Kemitraan Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri mengatakan, pengendara muda rentan terlibat dalam pelanggaran lalu lintas dan

kecelakaan lalu lintas (lakalantas) jika mereka tidak dikenalkan bagaimana etika berkendara yang baik dan benar, ataupun mereka tidak memahami peraturan lalu lintas.

"Agenda MSA sangat sesuai dengan program Korlantas yang memiliki tujuan menanamkan budaya utamakan keamanan, keselamatan dan ketertiban di saat berkendara di jalan

raya bagi generasi muda Indonesia," tegas Aldo.

Data Korps Lalulintas (Korlantas) Mabes Polri (nasional), lakalantas yang terjadi sejak Januari-Mei 2017 sebanyak 37.204 kejadian. Sementara itu kecelakaan yang terjadi didominasi pelajar dan mahasiswa usia 15-24 tahun sebanyak 24.023 jiwa.

"Pengendara muda banyak yang tidak mengerti cara mengemudi. Mereka remaja memang bisa berkendara tapi secara mental, psikologis belum cukup dewasa untuk mengendalikan

emosi sehingga menyebabkan banyak kecelakaan,” jelas Aldo. [Ikh]


Komentar