HANGZHOU - Geely memuluskan langkah Proton untuk berjualan mobil di China melalui usaha patungan antar keduanya.
Niatan Proton memasuki pasar China terwujud setelah Geely menerima mereka dengan tangan terbuka. Kebijakan tersebut pun kemudian dilanjutkan melalui investasi saham masing-masing 50%.
Keputusan Proton menggandeng Geely ini dinilai sebagai langkah konkrit karena Geely sudah memiliki mesin, teknologi hingga produk yang nantinya bisa diterapkan oleh Proton.
Khusus dalam hal teknologi, Geely sudah punya mobil mild hybrid dan plug-in hybrid seperti Geely Bo Rui GE. Apalagi, sejak setahun belakangan Geely mendapatkan dukungan Volvo dalam mengembangkan mobil-mobil mereka. Namun, Proton tidak hanya akan menempelkan brand mereka saja karena sepertinya tanggung jawab desain akan dibebankan kepada merk asal Malaysia tersebut.
Kemungkinan besar Geely Boyue akan jadi basis produk pertama hasil kolaborasi Proton dan Geely. Apalagi, di pasar domestik China pemasaran SUV ini terbilang laris. Ditambah lagi Mahathir Mohammad, Perdana Menteri Malaysia sempat membandingkannya dengan VW Tiguan.
"Di Malaysia, mobil yang saya suka adalh Volkswagen Tiguan karena menawarkan kemudahan berkendara dan kenyamanan. Ketika saya mengendarai Geely Boyue, saya mendapati kualitasnya kurang lebih sama. Jadi, ada peningkatan besar dalam mobil yang diproduksi di China oleh Geely," kata Mahathir.
Di China, Geely tercatat sebagai pabrikan nomor satu di mana penjualan mereka pada 2017 mencapai 24 juta. Pihak Proton sendiri menilai kolaborasi ini adalah langkah paling realistis. Bukan hanya bekal yang dimiliki Geely, Proton juga akan dimudahkan soal perizinan dan lisensi di China. Termasuk identifikasi lokasi terbaik untuk penempatan fasilitas produksi mereka nantinya. Namun, belum ada keterangan kapan penggarapan produk Proton-Geely akan berjalan. [Ary/Ari]
Whatsapp 
Komentar