Pertamax Turbo akan Mengikuti Standar Euro 4

JAKARTA - PT Pertamina telah menyiapkan Pertamax Turbo untuk memenuhi regulasi Euro 4 yang akan mulai digalakkan pemerintah mulai tahun depan. Saat ini jenis BBM itu masih Euro 3.

Melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Perhutanan (MLHK) No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N dan O, otomotif Indonesia akan memasuki tahap baru. Peraturan standar emisi Euro 4 tersebut dipastikan akan dimulai pada 10 Oktober 2018.

Dengan adanya standart emisi tersebut, kualitas udara di perkotaan akan semakin baik berkat berkurangnya gas emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Namun untuk dapat sesuai dengan standar emisi tersebut, diperlukan banyak sekali faktor pendukung, salah satunya bahan bakar kendaraan.

"Pertamax Turbo kami prediksi akan rool out di Desember dan telah classified untuk standar Euro 4,” tutur Dendi T Danianto, Head of Marketing Communication PT Pertamina di Jakarta.

Selain bereksperimen dalam formula Pertamax Turbo, PT Pertamina juga fokus pada peningkatan kualitas kilang minyak di berbagai lokasi. Kilang minyak diyakini merupakan salah satu proyek besar dan memiliki efek sangat besar dalam proses produksi BBM standar Euro 4.

Untuk ke depannya, PT Pertamina juga memastikan akan menghadirkan beberapa produk BBM untuk memenuhi permintaan pasar otomotif.

“Pertamax Turbo menjadi produk pertama kami untuk memenuhi standar Euro 4. Kami juga tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi BBM lain yang sesuai peraturan pemerintah di masa depan,” tambah Dendi.

Sedangkan untuk distribusinya, PT Pertamina akan fokus di kota-kota besar terlebih dahulu. Keputusan tersebut diambil karena jumlah mobil premium paling banyak terdapat di kota besar. Mobil premium merupakan konsumen utama yang membutuhkan pasokan BBM berstandar Euro 4.

“Dalam waktu dekat ini kami masih fokus di kota-kota besar Indonesia. Namun untuk kedepannya, kami akan berusaha menghadirkan Pertamax Turbo di seluruh Indonesia. Proses distribusi ini harus bertahap dan tidak mudah. Kami berharap proses distribusi ini sesuai dengan kebutuhan konsumen,” tutup Dendi. [Amo/Ikh]