Motor Listrik Masih Menjadi Impian di Indonesia Share this
Berita Motor
Mode baca

Motor Listrik Masih Menjadi Impian di Indonesia

Denny Basudewa
pada 08 September 2016

Foto: Teknologi Motor Listrik

JAKARTA – Masuknya motor listrik ke Indonesia sangat terbuka lebar. Sebab, kendaraan ramah lingkungan itu menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara.

Motor listrik tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM) untuk sumber dayanya. Dan sepedamotor ini dianggap ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan gas buang. Namun apakah masyarakat Indonesia sudah membutuhkan motor listrik dalam waktu dekat ini?

Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan motor listrik sebagai moda transportasi belum terlalu penting di Tanah Air.

“Karena harga yang ditawarkan juga cukup mahal. Tapi saya mendukung hadirnya kendaraan jenis ini (motor listrik) karena efisien dan bebas polusi,” ujar Jusri kepada otospirit.

Masalah lain adalah keterbatasan lokasi pengisian ulang baterai motor listrik, meski baterainya bisa diisi ulang di instalasi listrik rumahan seperti motor listrik Zero. Namun ketika bepergian jauh atau keluar kota tentu akan menjadi masalah bagi rider. Hal ini yang membuat sejumlah masyarakat Indonesia enggan membeli motor listrik untuk saat ini.

Di samping itu, motor jenis ini juga dikhawatirkan oleh Jusri dari segi keselamatan pengguna jalan lain. Berbicara mengenai keselamatan motor listrik yang tidak menimbulkan suara adalah sebuah masalah.

Namun jika menelisik lebih jauh, Jusri menanggapi hal tersebut bukanlah sebagai masalah besar di Indonesia. Karena di sejumlah negara Eropa, polusi suara sangat mendapat perhatian dari pemerintah. Sebaliknya motor listrik bisa dipakai pengeras suara (speaker) di bagian depan sebagai sinyal untuk pengguna jalan lain.

“Saya rasa jika motor listrik jadi masalah karena tidak bersuara itu pendapat individu. Di beberapa negara, polusi suara menjadi masalah yang cukup serius. Bahkan ada

negara yang telah menerapkan standar desibel untuk kendaraaan yang beredar di jalanan,” cerita Jusri yang dihubungi via telepon.

Jadi Jusri menyarankan, rencana APM untuk menghadirkan motor listrik ke Indonesia sebaiknya melihat dari berbagai aspek, mulai dari ketersedian lokasi pengisian, recycle baterai, hingga faktor keselamatan pengendara dan pengguna jalan lain.

Kesimpulan sementara menghadirkan motor listrik ke Indonesia saat ini, belum bisa dikatakan memenuhi kebutuhan masyarakat dan solusi mengurangi polusi udara. Peminatnya memang ada, tapi tidak akan lebih populer dibandingkan dengan motor mesin bakar. [Dew/Ikh]


Komentar