Daimler Kirim Truk Listrik Pertama ke Konsumen Share this
Berita Mobil
Mode baca

Daimler Kirim Truk Listrik Pertama ke Konsumen

Denny Basudewa
pada 18 September 2017

Foto: Daimler Fuso eCanter

DETROIT – Daimler AG mengirimkan truk listrik pertamanya ke konsumen yakni United Parcel Service Inc (UPS.N) pada pekan lalu.

UPS akan menjadi perusahaan pertama yang menggunakan kendaraan listrik untuk operasional. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang ini merupakan konsumen komersial pertama di AS.

Dengan menggunakan truk bertenaga listrik, UPS diyakini mampu menghemat pengeluaran operasional. Mereka juga menggunakan baterai yang mampu dipakai dua hingga tiga tahun.

Pasar untuk truk kelas menegah seperti Canter tengah tumbuh dengan baik di negeri Paman Sam. Produsen kendaraan listrik meliputi Daimler, Navistar dan Tesla tengah berlomba-lomba dalam menghadirkan kendaraan masa depan tersebut.

Hal ini ditenggarai regulasi mengenai kendaraan berbahan bakar diesel yang membuat produsen semakin susah berkembang. Isu karbon dioksida dan polusi udara menjadi inti dari masalah kendaraan berbasis solar ini.

Canter sendiri merupakan truk pengangkut yang di khususnya dalam perkotaan. Body-nya yang tidak terlalu besar, membuatnya mudah menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Namun petinggi Daimler mengisyaratkan bahwa pada Tokyo Motor Show, mereka akan menghadirkan truk listrik yang lebih besar.

Daimler mengirimkan tiga unit truk eCanter ke UPS. Sementara empat unit lainnya akan diserahkan pada sebuah organisasi nirlaba di New York. Truk listrik ini mampu dioperasikan 60 hingga 100 kilometer tergantung lama pengecasan.

Daimler sendiri menyewakan eCanter ke UPS dalam waktu dua tahun. Menurut Mark Llistosella selaku Chief of Daimler Truck Asia, di masa mendatang akan hadir kendaraan yang lebih canggih dari eCanter.

“Kita tahu bahwa setelah ini akan ada teknologi berikutnya. Ke depan akan hadir kendaraan listrik yang membawa baterai dengan jangkauan lebih jauh, biaya lebih rendah dan bobot yang lebih ringan,” ujar Llistosella.

Daimler juga membatasi penjualan eCanter sekitar 500 unit untuk dua tahun pertama. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi perkembangan baterai di masa mendatang.

“Pasar kendaraan ini tergantung pada seberapa besar permintaan dari konsumen,” jelasnya. [Dew/Ikh]


Komentar