Busi Ditakdirkan Untuk Rusak, Perhatikan Waktu Penggantiannya Share this
Tips
Mode baca

Busi Ditakdirkan Untuk Rusak, Perhatikan Waktu Penggantiannya

Denny Basudewa
pada 27 November 2018

Foto: Busi kendaraan bermotor

JAKARTA – Busi pada kendaraan bermotor memiliki daya tahan yang sudah diatur agar tetap bisa menghasilkan performa terbaiknya.

Busi meskipun memiliki dimensi yang kecil, namun merupakan salah satu komponen penting dalam ruang bakar. Busi bertugas untuk menghasilkan percikan listrik agar dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna dan efisien dalam ruang mesin.

Adapun pembakaran yang sempurna bagi mesin meliputi tiga elemen yakni pencampuran bahan bakar dan udara yang ideal (good ar fuel mixture), timing busi atau dengan kata lain busi yang bagus (good spark) dan ruang bakar yang sehat (good compressions).

Berdasarkan tiga hal tersebut, barulah akan tercipta pembakaran yang sempurna dan mesin bekerja dengan optimal. Dalam bahasa sederhananya pemilik kendaraan haruslah menggunakan bahan bakar bermutu, merawat mesin secara periodik dan memilih busi yang tepat guna, agar mesin dapat bekerja secara optimal.

Seperti disebutkan di atas, meskipun memiliki bentuk yang kecil namun busi tetap harus mendapat perhatian. Komponen satu ini akan menimbulkan banyak masalah jika tidak dilakukan secara berkala oleh pemilik kendaraan.

Adapun masalah yang dapat ditimbulkan apabila tidak melakukan penggantian busi adalah idle mesin tidak stabil. Rpm mesin akan naik turun dan hal ini dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada pengendara.

Masalah lain yang dapat timbul karena tidak mengganti busi sesuai anjuran adalah akselerasi menurun, mesin susah start atau dihidupkan. Kemudian yang paling terasa adalah penggunaan bahan bakar lebih banyak daripada sebelumnya.

Busi Busi rusak

Waktu yang tepat untuk mengganti busi sudah diatur oleh pabrikan kendaraan maupun produsen komponen mungil tersebut. Setidaknya terdapat dua faktor yang menjadi acuan untuk menentukan waktu yang tepat dalam mengganti busi.

“Secara umum busi yang sudah harus diganti dapat dilihat ketika sudah mengalami erupsi. Karena busi sudah ditakdirkan untuk rusak, maka penggunaan dengan waktu tertentu dapat terhindar dari berbagai masalah. Namun cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan metode jarak pemakaian,” ucap Diko Octaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.

Menurutnya busi untuk sepedamotor merek NGK memiliki daya tahan hingga 6.000 kilometer pemakaian. Sementara busi untuk mobil dapat digunakan hingga 20 ribu kilometer. Hasil ini merupakan rekomendasi pihak NGK selaku pabrikan busi.

Namun setiap manufaktur kendaraan menerapkan timing yang berbeda-beda pada produk buatannya. Adapun dikatakan penggantian busi selaras dengan pelumas namun jaraknya dua kali lipat lebih banyak. Artinya penggantian busi dilakukan setelah dua kali ganti oli (2:1).

“Pada mobil tertentu ada yang menggunakan busi model Laser yang menggunakan logam mulia ganda. Untuk model ini bisa dipakai hingga jarak 100 ribu kilometer. Untuk kendaraan yang telah merubah tipe busi seperti G-Power atau Iridum IX waktu penggantian bervariasi,” jelasnya kemudian.

Busi Busi kendaraan bermotor

Perlu diketahui bahwa busi yang telah menempuh jarak perjalanan seperti disebutkan di atas, bukanlah tidak bisa digunakan kembali. Namun kemampuan busi telah berkurang kemampuannya karena celah antara elektroda semakin membesar.

Dengan tetap menggunakan busi melebihi kemampuan, maka tugas busi yang semestinya sudah tidak lagi sempurna. Pada akhirnya dapat menimbulkan masalah seperti dijabarkan sebelumnya. [Dew/Ari]


Komentar