Buang Waktu 55 Jam/Tahun di Jalan Jakarta karena Macet Share this
Berita Mobil
Mode baca

Buang Waktu 55 Jam/Tahun di Jalan Jakarta karena Macet

Adi Hidayat
pada 06 November 2017

Foto: Jakarta Macet

JAKARTA – Kepadatan lalu lintas di Jakarta kembali meraih perhatian dunia dengan berhasil menduduki posisi ke-19 kota dengan lalu lintas terpadat di dunia.

Hasil tersebut diraih berdasarkan data dari 2016 Inrix Global Scorecard dan RegTransfers. Rata-rata setiap tahunnya orang Jakarta menghabiskan waktu selama 55 jam untuk menghadapi kemacetan.

Jumlah waktu yang dihabiskan tersebut jauh lebih buruk ketimbang Riyadh, Saudi Arabia di posisi ke-50 dengan jumlah waktu 39 jam per tahun. Namun sedikit lebih baik ketimbang Bangkok, Thailand yang berada diperingkat ke-11 dengan jumlah waktu 64,1 jam per tahun.

Sementara peringkat pertama diisi oleh Los Angles, Amerika Serikat dengan 104,1 jam, posisi kedua diisi oleh Moscow, Rudia dengan 91,4 jam dan diperingkat ketiga ada New York dari Amerika Serikat dengan waktu yang dihabiskan mencapai 89,4 jam setiap tahun.

Buruknya lalu lintas Jakarta memang sudah terkenal di dunia berkat hasil penelitian Castrol yang menepatkan Ibukota Indonesia sebagai kota termacet di dunia. Menariknya lagi, dalam penelitian tersebut juga menempatkan Surabaya, Jawa Timur sebagai kota termacet keempat di dunia. Dengan hasil terbaru ini maka posisi Jakarta sebagai kota termacet di dunia akan semakin menjadi momok menakutkan.

Tak mau tinggal diam, pemerintah pun mulai membangun infrastruktur jalan dan melakukan perbaikan transportasi umum yang diharapkan bisa mengurai kemacetan. Sayangnya, hal tersebut memiliki konsekuensi tersendiri. Pembangunan jalan yang dilakukan serentak berhasil membuat jalanan Ibukota justru semakin macet karena ruas jalan harus dikurangi untuk keperluan pembangunan.

Kemacetan diperkirakan akan terus terjadi hingga infrastruktur tersebut selesai pembangunannya. Bila tidak ada halangan, sebagian besar pembangunan infrastruktur di Jakarta seharusnya bisa sudah selesai di akhir 2018 atau awal 2019.

Salah satu pembangunan yang sudah terlihat adalah pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau biasa disebut dengan Becakayu. Pembangunannya sudah mulai terlihat wujudnya dan sudah bisa digunakan untuk seksi 1B dan seksi 1C.

Selain itu, Pemerintah DKI Jakarta juga sudah menyelesaikan Simpang Susun Semanggi yang diharapkan bisa memperlancar lalu lintas di kawasan tersebut. [Adi/Ikh]


Komentar