INGOLSTADT — Audi terpaksa mengumumkan recall terhadap Audi e-tron karena adanya masalah pada baterai yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Sejak resmi dijual tahun lalu, Audi e-tron mendapatkan sambutan positif. Ratusan mobil listrik pertama Audi itu bahkan sudah sampai ke tangan konsumen. Namun, pihak produsen menemukan adanya masalah khususnya pada perangkat baterai Audi e-tron.
Mereka menyebut segel baterai kurang mumpuni karena berpotensi mengalami kelembaban. Hal ini akan membuat baterai korosi dan bisa membuat sistem kelistrikan korslet. Pada akhirnya, resiko Audi e-tron terbakar menjadi lebih besar.
Alhasil, Audi pun harus menarik sebanyak 1.644 unit termasuk 544 Audi e-tron yang sudah dikirim ke konsumen. Saat pengumuman yang dilakukan Senin (10/6) lalu, mereka juga menjelaskan indikasi kerusakan pada segel baterai dapat dilihat langsung pada panel instrumen Audi e-tron. Para pemilik akan mengetahuinya jika lampu indikator baterai menyala. Audi mewanti bahwa itu adalah peringatan serius.
"Jika lampu peringatan baterai kuning muncul, tindakan yang tepat harus diambiladalah menghentikan dan memarkir kendaraan di tempat terbuka, tidak mengisi daya dan menghubungi bantuan agar kendaraan ditarik ke dealer untuk diperiksa dan diperbaiki," tulis Audi dikutip dari greencarreports.com
Meski demikian, pemilik Audi e-tron tidak perlu khawatir jika tak menemui kondisi tersebut. Artinya, perangkat baterai mereka dalam kondisi baik. Sementara bagi unit yang kedapatan bermasalah, pihak Audi akan menyediakan mobil pengganti berikut biaya BBM (bahan bakar minyak) senilai $ 800 (sekitar Rp 11 juta) selama Audi e-tron miliknya diperbaiki.
Walau mendapatkan masalah, brand asal Jerman tetap membuka keran pemesanan Audi e-tron. Artinya, selama masa produksi, SUV listrik ini sudah mendapatkan perbaikan dari pihak pabrikan. [Ary/Idr]
Whatsapp 
Komentar