Asiknya Mengunjungi Perkebunan Hijau di Taiwan Share this
Hangout
Mode baca

Asiknya Mengunjungi Perkebunan Hijau di Taiwan

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 21 September 2017

Foto: Taiwan Leisure Farm Development Association 2017

TAOYUAN - Umat muslim di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Hijriah Muharram 1439 Hijriah hari ini, Kamis (21/9/2017).

Di Indonesia, Tahun Baru Islam ditetapkan sebagai salah satu Hari Libur Nasional seperti halnya perayaan besar hari keagamaan lainnya. Ini adalah salah satu momen penting bagi umat muslim mengingat tersimpan fakta sejarah yang bermuatan religius.

Merayakan Tahun Baru Islam bersama keluarga selalu menjadi momen yang dinantikan. Tapi, bagaimana bila harus merayakannya di negeri orang?

Otospirit.com berkesempatan merayakan Tahun Baru Islam di Taiwan dalam rangka memenuhi undangan dari Taiwan Leisure Farm Development Association (TLFDA). Total ada 12 jurnalis asal Indonesia yang berkesempatan mengikuti acara digelar mulai Kamis-Sabtu (21-23/9)

Aktivitas ini sangat menarik mengingat umat muslim masih minoritas di negara dengan total jumlah 23.468.748 penduduk. Di Taiwan, Islam adalah agama yang secara perlahan tumbuh dan dianut sekitar 0,3 persen penduduk Taiwan.

Perkebunan di Taiwan sendiri kini menjadi daya tarik wisatawan dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, Indonesia dan wisatawan lain dari Asia Tenggara. Selain menawarkan perkebunan, para wisatawan juga bisa menikmati kearifan lokal seperti makanan yang pastinya 100 persen halal.

"Selamat datang di Taiwan, kami ingin mengenalkan wisata perkebunan. Selama berada di sini, Anda akan melihat hamparan perkebunan hijau dengan pemandangan yang unik," kata Ngan Kok Lim, Marketing Secretary TLFDA di Taoyuan, Kamis (21/9/2017).

Pada hari pertama digelar, para jurnalis diajak untuk mengunjungi tiga tempat wisata yaitu Musinchuan Leisure Farm, The Persimmon Brother Farm dan Fairy Lake Leisure Farm.

Taiwan Leisure Farm Development Association Seorang jurnalis mengabadikan buang di Musinchuan Leisure Farm

Musinchuan Leisure Farm adalah perkebunan yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota. Lokasi ini dibangun di perbukitan Desa Jhunghe terletak pada ketinggian 600-900 meter di atas permukaan laut. Di lokasi ini, para wisatawan bisa menyaksikan buang Sakura, Tong, Lily dan Hydrangea.

Koklim sekaligus pemandu wisata menjelaskan, waktu tepat untuk mengunjungi lokasi ini pada Juni-Juli setiap tahunnya untuk mendapatkan pemandangan indah. Sebab, pada saat itu bunga-bunga mekar dengan sempurna.

Taiwan Leisure Farm Development Association Musinchuan Leisure Farm menawarkan menu makanan halal

Selain itu, pengunjung dapat melihat matahari terbit dan terbenam. Selain pemandangan yang eksotis, wisatawan juga bisa menikmati hidangan lezat yang disiapkan dengan bahan-bahan lokal dan halal mulai mushroom hotpot, kimchi hotpot, pumpkin hotpot, milk hotpot, lemon chicken, black pepper beef dengan harga mulai Rp 158-Rp 185 ribu.

Untuk bisa masuk ke lokasi perkebunan ini, para pengunjung cukup mengeluarkan dana sebesar Rp 44 ribu per tiket. Dengan dana tersebut, Anda bisa menghibur kedua mata sembari berolahraga dengan berjalan kaki dan tentunya akan membuat tubuh sehat dan terasa bugar.

Taiwan Leisure Farm Development Association Pewaris perusahaan, Mr. Liau Tze Hsin dan Ms. Tang Shu Hui,

Lokasi kedua adalah The Persimmon Brother Farm. Butuh dua jam perjalanan untuk sampai ke tempat ini dari Musinchuan Leisure Farm. Menuju lokasi ini, 1 bus berisi 12 jurnalis asal Indonesia harus melewati jalan berliku, medan tanjakan dan turunan terjal.

Sesampainya di sana kami melihat salah satu perkebunan milik keluarga hingga generasi kedua di Chiayi Fanlu district, Selatan Taiwan. Perkebunan memiliki lahan seluas 2,7 hektare dan telah berusia 50 tahun. Pewaris perusahaan, Mr. Liau Tze Hsin dan Ms. Tang Shu Hui, mengakui hanya membudidayakan buah persimmon (kesemek) dan longan (kelengkeng).

Rombongan jurnalis pun sangat menikmati serunya memetik langsung buah kelengkeng dari pohonnya.

Taiwan Leisure Farm Development Association Wisatawan bisa memetik langsung buah kelengkeng dari pohonnya

"Pemandangan ini jarang saya rasakan. Biasanya, beli kelengkeng di pasar tradisional atau pasar modern. Saya tidak sangka Taiwan memiliki kekayaan alam sedemikian baik," kata Dwi, jurnalis travel dari Tribunnews.com.

Bisnis pasangan dengan dua anak itu cukup dipandang. Sebab perkebunan miliknya paling besar di Chiayi Fanlu district. Sementara terdapat 80 perkebunan di daerah tersebut. Mereka mengaku, dalam satu tahun bisa menghasilkan 24.000 kg buah persimmon dan 3.600 kg buah kelengkeng untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Taiwan. Untuk harga buah persimmon per 600 gram dijual Rp 36 ribu.

Untuk menarik minat konsumen, The Persimmon Brother Farm punya cara unik dalam penyajian buah longan, mereka menyebutnya "dried longan" atau buah kelengkeng yang sudah dikeringkan.

Para penikmatnya harus bersabar. Sebab menghasilkan dried longan memakan waktu. Awalnya, buah-buah kelengkeng berikut kulitnya ditaruh di wajan dan diaduk-aduk selama tiga hari tiga malam. Biasanya, menggunakan cara manual dengan tangan atau mesin otomatis, tak seperti membuat keripik nangka di mana buah dimasukkan ke dalam mesin vacum frying (mesin penggoreng hampa udara).

"Buah tidak dimasukkan ke dalam mesin penggoreng, tapi di atas wajan dengan pengerjaan selama tiga hari. Hasilnya, daging kelengkeng tetap bisa dinikmati dengan rasa manis murni dari buah tersebut," jelas Mr. Liau.

Taiwan Leisure Farm Development Association Wisatawan mempraktekan resep kue merah

Tujuan terakhir yaitu Fairy Lake Leisure Farm berlokasi di Tainan Tong Donjshen, Selatan Taiwan. Di tempat ini juga menyajikan perkebunan buah longan dengan olahan "dry" selain madu murni. Sumber penghidupan lainnya adalah kopi dengan rasa khas siap dinikmati setiap pengunjung Fairy Lake Leisure Farm.

Untuk mencapai lokasi, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari lokasi kedua. Dan ini menjadi penutup perjalanan leisure farm hari pertama kami. Para jurnalis menginap di resort terbaik di Tainan dengan pemadangan sunrise dan sunset.

Sebelum mulai beristirahat kami menyantap makan malam dan mempraktekan resep kue merah yaitu makanan khas Taiwan. Kebetulan, Fairy Lake Leisure Farm menyediakan menu-menu halal dengan rasa yang menggoyang lidah. Menurut kami, menu paling spesial adalah ayam masak stim.

"Mmm, nikmat sekali santap malam ini. Rasa bumbunya masuk sampai ke tulang-tulang," tutup Agung, jurnalis Metro TV. [Ikh]


Komentar