Asiknya Mancing di Laut Malam Hari Share this

Asiknya Mancing di Laut Malam Hari

Muhammad Ikhsan
oleh Muhammad Ikhsan
pada 13 March 2017

Foto: Mancing di Laut Malam Hari

JAKARTA - Pemandangan sore hari Pantai Mutiara menyambut kami. Dari kejauhan tercium bau air laut yang mengiringi langkah pasti kami untuk melakukan aktivitas mancing pada malam hari di sekitar Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Aktivitas mancing kali ini untuk memenuhi undangan ‘Sea Trial & Fishing Contest’ yang diadakan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek mesin kapal, Suzuki Outboard Motor (OBM) di Tanah Air.

Pilihan mancing malam hari, selain lebih tenang, mancing malam juga tidak tersiram terik matahari. Jadi jika Anda masih memiliki rasa takut mancing malam hari jangan khawatir, asalkan pilihan lokasi memancing yang tepat.

Para angler (pemancing) pun bergegas masuk ke kapal berikut peralatan memancing di laut. Ada dua kapal, pertama berdaya tampung 10-15 penumpang dan kapal kedua hanya sanggup menampung 5-7 penumpang. Kedua kapal tersebut telah dilengkapi Outboard Motor (OBM) lansiran Suzuki.

Tim Otospirit yaitu Muhammad Ikhsan dan Arie Prasetya berada di kapal berukuran agak besar. Perjalanan dimulai sekitar pukul 15:30 WIB dari Pantai Mutiara. Butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan untuk sampai ke Pulau Pramuka (tergantung kecepatan kapal).

Kondisi cuaca saat itu sangat mendukung. Menjelang azan magrib kami pun merapat di rumah makan perairan laut yang dangkal, Nusa Resto. Kami sempat mengisi perut, setelah itu menaruh barang bawaan di salah satu home stay Pulau Pramuka.

Mancing di Laut Malam Hari Mancing di Laut Malam Hari

Sekitar pukul 21:00 WIB, kami mulai naik kapal dan bergerak menuju lokasi memancing. Kedua kapal pun melaju dengan kecepatan rendah sembari mencari titik di mana ikan berkumpul. Untuk mengurangi rasa dingin, kami sudah membawa jaket, penutup kepala. Jangan lupa life jacket demi keselamatan.

Angin yang dingin disertai dengan suara ombak menemani perjalanan kami malam itu. Sekitar 30 menit perjalanan kami pun sampai di lokasi memancing. Alat pancing pun disiapkan, dibantu dengan ABK yang menyiapkan umpan cumi-cumi.

Aktivitas mancing agak terbantu dengan fish finder. Alat canggih ini tersimpan di dasboard kapal yang kami tumpangi. Kami fokus memancing ikan yang hidup di dasar laut. Target ikan kami adalah kerapu, kakap merah dan lain.

Kami mulai menyebar, ada yang memanfaatkan buritan kapal, samping dan depan. Kami mulai serius melontar umpan satu persatu ke dasar laut.

Mancing di Laut Malam Hari Kapten memastikan banyak ikan di dasar laut

Tak berapa lama, fish finder menunjukkan tidak ada aktivitas ikan di bawah dengan kedalaman air 25-30 meter. Hal itu membuat kami menarik kail pancing. 1 Kapten dengan 3 ABK (anak buah kapal) pun mengarahkan kapal ke lokasi yang banyak ikan untuk dipancing. Suasana laut malam itu sangat hening, hanya terdengar sayup-sayup hantaman air laut ke lambung kapal.

Strike demi strike pun silih berganti. Sekitar dua jam kami memancing, rasa lapar mulai menyerang. Saat itu juga makanan yang kami bawa dari darat, kami santap untuk menjaga konsentrasi memancing.

Makan malam di atas perahu diiring musik dari smartphone menjadi sensasi tersendiri bagi kami. Namun bagaimana pun juga ini laut, harus menjaga sikap dan tidak bisa berbuat seenaknya apalagi membuang sampah sembarangan di laut.

Setelah menyantap makanan, kami melanjutkan kegiatan memancing. Satu per satu kami mengumpulkan hasil pancingan meski hasil tangkapan tidak terlalu memuaskan.

Mancing di Laut Malam Hari Peserta saling bantu menyiapkan umpan

Memang yang namanya mancing tidak terlepas dari skill, kesabaran dan keberuntungan serta membaca tanda-tanda alam dan menguasai pengetahuan soal mancing. Kami terus mencoba untuk berkonsentrasi pada kondisi laut, sembari menggunakan penutup kepala dan jaket untuk membunuh rasa dingin.

Sekitar pukul 02:00 WIB, sang kapten mengajak kami pulang ke dermaga Pulau Pramuka saat cuaca mulai mendung. Para angler memutuskan mengakhiri kegiatan memancing dan bergegas menarik kail untuk kembali ke darat.

Aktivitas mancing malam hingga dini hari pun selesai dan dilanjutkan setelah matahari terbit. Dalam kesempatan mancing sesi kedua, hasil mancing yang didapat cukup banyak. Hal ini membuat kami senang menjalankan aktivitas mancing di laut. [Ikh]


Komentar