Alasan Honda Belum Menyuntik Mati Tiga Motor Bebek Ini Share this
Berita Motor
Mode baca

Alasan Honda Belum Menyuntik Mati Tiga Motor Bebek Ini

Insan Akbar
oleh Insan Akbar
pada 12 February 2019

BANDUNG – Honda, dalam beberapa tahun belakangan, terus ‘menyuntik mati’ model motor-motor bebek mereka dan sekarang hanya menyisakan tiga model.

Pada awal 2018 Honda masih memiliki empat model motor bebek dengan total sembilan varian, jika melihat data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Model-model itu adalah Revo FI, Revo X FI, Revo Fit FI, Blade 12 FI R, Supra X 125 Helm In FI, Supra X 125 FI, Supra X 125 FI, Supra GTR 150, dan Sonic 150 R.

Namun, jumlah motor bebek berharga terjangkau menyusut menjadi tiga pilihan saja di awal 2019. Ketiganya, berdasarkan penelusuran di situs resmi Honda Indonesia, adalah Revo X FI, Supra X 125 FI, Supra GTR 150.

Sebenarnya masih ada satu model motor bebek lagi yakni Super Cub C125. Namun, kendaraan yang meluncur pada Agustus 2018 ini menyasar segmen pehobi dan mempunyai harga mahal yaitu Rp 55 juta.

Pasar motor bebek di Tanah Air sendiri makin kecil dan makin tergantikan oleh skuter otomatis (skutik). Kontribusinya terhadap pasar ‘kuda besi’ yang berkisar 6,3 juta unit pada 2018, menurut Thomas Wijaya selaku Direktur Pemasaran PT. Astra Honda Motor (AHM), ada di kisaran 6 – 7 persen.

Namun Honda memutuskan tak menghapus tiga model motor bebek tersisa setelah melihat pergerakan tren, pasar, hingga konsumennya. Mereka menilai bahwa konsumen-konsumen ketiga model itu, khususnya Revo maupun Supra X, masih masih cukup besar sehingga hingga kini belum ada rencana menyetop produksi maupun penjualannya.

“Jadi segmen-segmen konsumen fungsional di area suburban masih sangat mencintai produk Revo maupun Supra X,” aku dia pada akhir pekan lalu di sela-sela kunjungan Juara Dunia MotoGP 2018 Marc Marquez di Bandung.

Sayang, Thomas tidak menjelaskan bagaimana performa penjualan motor-motor bebek tersebut pada 2018 jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Ia juga tidak menerangkan sampai kapan motor-motor bebek Honda dipertahankan di pasar sepeda motor nasional.

“Kami terus melihat semua faktor yang jadi bahan pertimbangannya seperti pasar, tren atas desain dan produk yang bersangkutan seperti apa, atau apakah tumbuh tren baru. Dari situ kami bisa melihat apa perlu menambah varian lagi atau meluncurkan varian baru dengan mengganti varian yang ada,” tutupnya. [Xan/Ari]


Komentar