20 Tahun Kiprah Gresini Racing di Grand Prix, Sampai yang Meninggal Dunia Share this
MotoGP
Mode baca

20 Tahun Kiprah Gresini Racing di Grand Prix, Sampai yang Meninggal Dunia

Denny Basudewa
pada 13 September 2016

Foto: All team Gresini Racing 2016

FAENZA – Tim satelit identik dengan pembalap muda, pembalap masa depan dan cikal bakal pencetak sejarah dalam dunia motorsport.

Mungkin Anda belum kenal siapa Fausto Gresini dua puluh tahun silam. Sosok mantan pembalap kelahiran Italia ini cukup sukses dalam membentuk sebuah tim balap. Tercatat, nama-nama terkenal seperti Alex Barros, Loris Capirossi, Daijiro Katoh, hingga Marco Simonceli pernah menjadi bagian sukses dari Gresini Racing.

“Dua puluh tahun perjalanan adalah sebuah perjalanan besar dan kami bangga akan itu. Hal ini juga berarti bahwa Gresini  Racing kini dapat dianggap sebagai bagian dari sejarah sepedamotor. Kompetisi selalu menjadi bagian dari hidup saya,” ujar Fausto Gresini.

Debut Gresini sendiri dimulai pada 1997 dengan turun di kelas 500cc. Mereka menunjuk pembalap Brazil, Alex Barros dan langsung bersaing dengan para pembalap terdepan. Persiapan mereka cukup singkat yakni kurang dari dua bulan.

Gresini Alex Barros wins GP 500

Barros bertarung untuk memperebutkan tempat teratas, namun dirinya harus terhenti akibat kendala teknis yang dialami oleh tim. Pada balapan kesebelasnya di sirkuit Donnington Park, Inggris, Honda NSR500 bermesin V-twin milik Barros finish ketiga dibelakang Michael Doohan dan Tadayuki Okada.

Setelah merasakan podium pertamanya, Gresini Racing tampil sebagai pemenang di kelas 250 cc bersama Loris Capirossi. Mantan rekan satu tim Fausto Gresini di kelas 125cc tersebut, memenangkan balapan pertamanya di Malaysia pada 1999. Pembalap berjuluk Capirex ini menuntaskan musim di tempat ketiga klasemen.

Perjalanan paling membanggakan bagi tim dari negeri Pizza ini terukir pada musim 2001. Pembalap asal Jepang Daijiro Kato memenangkan 11 dari 16 lomba dalam satu musim. Gresini Racing mengukir sejarah titel juara dunia pertamanya bersama Kato.

Gresini Daijiro Kato with Gresini Racing

Gresini dan Kato kembali berkolaborasi pada tahun berikutnya, namun kali ini mereka naik ke kelas premium. Musim balap 2002 adalah era pertama mesin empat-langkah di kejuaran balap motor Grand Prix.

Honda memberikan sepedamotor RC211V lima-silinder kepada Kato. Jatung pacu tersebut segera membuat pemilik nomor start 74 ini naik podium kedua. Sayang, nasib calon penantang Valentino Rossi tersebut berujung nahas di sirkuit Suzuka. Kato tewas dalam kecelakaan di sirkuit yang baru kembali dipergunakan untuk kejuaraan balap motor.

Pada musim balap 2004, Sete Gibernau tampil sebagai penantang serius The Doctor. Pembalap Spanyol ini meraih empat kemenangan, delapan podium dan enam pole pole position. Persaingan antara Gibernau dengan Rossi dinobatkan sebagai pertarungan terhebat sepanjang sejarah.

Di Qatar, kedua pembalap Gresini Racing tersebut mencetak kemenangan satu-dua. Hal ini merupakan prestasi yang sangat sulit disamakan oleh tim satelit manapun di dunia.

Pada 2006, Fausto Gresini berhasil mewujudkan mimpinya untuk memboyong tim murni Italia. Musim ini, mereka membukukan empat kemenangan yang disumbangkan oleh Marco melandri (3), Toni Elias (1).

Pada 2008, Gresini menjalin kerjasama dengan San Carlo. Sponsor tersebut menghantarkan Elias meraih finish podium dan berada di peringkat sepuluh besar klasemen Moto2. Ya, Elias memutuskan untuk turun kelas.

Elias mencatatkan juara dunia pertamanya di era mesin empat-langkah di Moto2 pada 2010. Ia dinobatkan sebagai sebagai juara dunia pada saat balapan masih menyisakan tiga seri lagi.

Gresini Marco Simoncelli with Gresini

Musim balap 2011 adalah awal kejayaan Marco Simoncelli bersama Gresini Racing. Pembalap berambut kribo tersebut meraih finish podium di Brno dan Phillip Island. Namun, karir Simoncelli harus berakhir lebih cepat. Dirinya meregang nyawa saat kecelakaan di Sepang 23 Oktober 2011.

Gresini Team Gresini Racing with Aprilia

Tahun lalu, Gresini memutuskan kerjasama dengan Honda dan beralih ke Aprilia. Tangan dingin Fausto Gresini dipercaya oleh Piaggio Group untuk menangani debut Aprilia di MotoGP. Hingga saat ini kedua pembalap mereka belum bisa bersaing dengan pembalap papan tengah, apalagi pembalap terdepan.

Pada tahun yang sama, tim Gresini Racing berhasil memenangkan balapan di kelas Moto3 melalui Enea Batianini. Tim ini berhasil memenangkan balapan di tiga kelas yang berbeda.

2016 adalah menjadi tahun kebanggaan bagi Gresini Racing. Bagaimana tidak, tim asal Italia tersebut sepakat dengan produsen oli asal Indonesia Federal Oil. Keduanya akan berkolaborasi selama lima tahun ke depan di kelas Moto2. Sejarah belum terhenti, Gresini terus akan mengukir sejarah sebagai tim satelit tersukses di dunia. [Dew/Ikh]


Komentar