10 Mitos Kendaraan Listrik yang Ingin Dipatahkan Hyundai  Share this
Berita Mobil
Mode baca

10 Mitos Kendaraan Listrik yang Ingin Dipatahkan Hyundai 

Ahmad  Richad
pada 04 December 2019

JAKARTA - Hyundai ingin mematahkan 10 mitos yang beredar di masyarakat mengenai kendaraan listrik (EV).

Hyundai baru-baru ini melakukan jajak pendapat melalui OnePoll kepada masyarakat Inggris terutama pengguna mobil bermesin bensin dan diesel. Pertanyaannya mengapa mereka tidak mau beralih ke kendaraan listrik ?

Kebanyakan dari mereka menjawab kendaraan listrik tidak aman dalam keadaan hujan atau badai petir. Lebih detailnya, 22 persen dari mereka yang disurvei mengatakan, tidak merasa aman ketika melakukan pengisian daya pada mobil listrik.

18 persen berpikir mereka tidak akan aman jika menggunakan kendaraan listrik pada saat melewati badai petir. Yang menakjubkan lagi, hampir satu dari delapan orang merasa tidak aman untuk mengisi baterai telepon mereka di dalam kendaraan listrik.

Namun yang paling teratas dari hasil jajak pendapat itu mengatakan sekitar 46 persen mereka khawatir dengan kinerja dari kendaraan listrik. Keberadaan mitos ini disebabkan oleh kurangnya edukasi tentang mobil listrik, karena 28 persen mereka mengakui kurang mengetahui tentang EV.

“Sangat menarik untuk mendengar beberapa kesalahpahaman mereka tentang kendaraan listrik. Padahal mobil listrik itu sama amannya dengan mobil bensin atau diesel,” kata Sylvie Childs, Senior Product Manager at Hyundai Motor UK 

Dan berikut 10 mitos tentang kendaraan listrik yang banyak beredar di masyarakat

1. Kendaraan listrik tidak bisa digunakan bepergian jarak jauh
Itu salah, Dengan EV entry-level bahkan menawarkan jangkauan lebih dari 100 mil, dan banyak hingga 300 mil, jadi jangan khawatir.

2. Sulit mencari tempat untuk isi ulang baterai
Saat ini ada lebih dari 14.500 titik pengisian publik (di London) di lebih dari 9.000 lokasi di Inggris dan sekitarnya, ini juga terus berkembang dengan pesat. Sedangkan untuk di Indonesia PLN mengklaim sudah memiliki lebih dari 7.000 SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum).

3. Kendaraan Listrik Terlalu Mahal
Coba Pikirkan lagi. Memang untuk biaya dimuka terbilang besar, namun untuk biaya perawatan, kendaraan listrik lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan bermesin bensin atau diesel.

4. Kinerja buruk 
Ini tidak benar, Torsi yang instan membuat EV dapat berakselerasi dengan cepat. Misalnya, Hyundai Kona Electric dapat berakselerasi dari 0 - 100 km/jam dalam waktu 7,9 detik.

5. Kendaraan listrik tidak bisa terkena air 
Banyak yang khawatir tentang mobil listrik jika terkena air. Ini tentunya keliru. EV sama amannya dengan kendaraan bermesin konvensional.

6. Pilihan mobil EV masih sedikit di pasar
Ini tentunya benar, tetapi dengan peraturan baru tentang emisi membuat para produsen mobil akan meluncurkan lebih banyak pilihan setiap tahun bahkan bulan.

7. Khawatir baterai kendaraan listrik menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Baterai EV dapat didaur ulang seperti baterai di mobil bensin atau diesel. Sel-sel daya EV dapat digunakan untuk menyimpan energi matahari dan angin atau unsur-unsurnya dapat dipecah sehingga lebih berharga jika digunakan kembali.

8. Kendaraan listrik tidak aman
EV tunduk pada standar keselamatan yang sama dengan mobil bermesin konvensional.

9. Tidak ada cover jika terjadi kerusakan pada EV
Mayoritas pemegang merek sekarang menyediakan layanan untuk semua EV serta kendaraan konvensional.

10. EV tidak terlalu bagus untuk seorang petrolhead
Dalam hal kemungkinan ada benarnya, karena EV tidak memberikan sensasi seperti mobil bermesin konvensional. Meski memiliki tenaga instan, namun gemuruh atau deru mesin ciri khas mobil konvensional hilang dan itu tentunya menghilangkan sensasi juga pemicu adrenaline yang biasa dinikmati para petrolhead. [Ric/Ari]


Komentar